Selasa, 15 November 2011

ABNORMAL

Manusia cenderung merasa NORMAL berada dalam lingkungan yang bisa menerimanya. Bencong normal-normal aja klo ngumpul ama bencong. Justru Ustadz yg tiba2 datang dlm komunitas mereka dianggap ABNORMAL. mmh....

Senin, 10 Oktober 2011

Ibu, aku rindu

Ibu,
sedang apa kau disana?
Sehatkah ?
Pasti Ibu terlihat sangat lelah, lelah denga segala kepenatan dunia, lelah lahir dan bathin.
Ibu, aku merindukanmu, sangat merindukanmu.
Aku ingin segera hidup bersamamu di usia tua mu.

Ibu , aku sangat merindukanmu.
Di saat-saat seperti ini, aku sangt mmbutuhkan belaian tanganmu, usapan jemari mu di kepalaku. 
Ibu, apakah kau rasakan kesedihan ku di sana?
Aku tidak sanggup berbicara opadamu, aku tidak sanggup mendengarmu susah dan bersedih hati karena ku.
I
bu, aku benar-benar sngt merindukanmu.
Air mataku selalu menetes bila mengingat mu jauh. Jauh dari pandanganku, jauh dari jangkauanku.
Ibu, aku merasa sendirian. Aku ingin ada dipelukanmu, hangat dan nyaman.
Membuatku berani menghadapi kerasnya ujian hidup.
Ibu, aku tau, kau selalu mendoakanku dari sana. Hanya itu yang selalu ku mintakan pada mu.

Ibu, tau kah kau berapa banyak air mata ku yang mengalir malam ini. Aku sangat merindukanmu.Aku sedang bersedih hati. Melihat anak yang bisa pergi berlari ke pangkuan ibunya, sangat membuatku perih.
Ibu, datanglah dalam mimpiku, mari kita bersebda gurau bersama. Kita bicarakan tentang hal-hal yang membuat kita bahagia. Menghilang sejenak dari segala penat dan kesedihan. Melupakan semua yang pernah menyakiti kita, meninggalkan kita. Ibu, mari kita saling mendukung, aku bangga pada mu. Betapa berat beban yang kau pikul sebagai seorang Ibu. Kau bukan hanya sekedar Ibu  bagi ku. 

Ibu, semoga aku bisa menjadi wanita yang kuat spertimu. Aku sangat merindukanmu.

Aku mencintaimu, Ibu.

Minggu, 04 September 2011

Holiday at Ngarai Sianok Bukittinggi


 Ngarai Sianok

Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam yang terletak di jantung kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok dari selatan ngarai Koto Gadang sampai di ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang indah.




Jurang ini dalamnya sekitar 100 m membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m. Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau - hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) - yang dialiri Sungai Sianok yang airnya jernih. Di jaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, lantaran banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai. 

 






Subhanallah,,, indahnya buatan Yang Maha Kuasa ini. Kita manusia hanya bisa menikmati keindahan itu, tentunya dg menjaga kelestariannya.


Kayak Lukisan yah,,,?

Akan lebih indah dan tersa syahdu bila kamu coba berjalan di lsungai2 nya di bawah sana. Mmhhhhh seru,,,,,,,,, !!

Sabtu, 03 September 2011

Holiday at Lobang Jepang Bukittinggi

Holiday at Lobang Jepang Bukittinggi
Terowongan sepanjang 4 km berliku di perut Kota Wisata Bukittinggi — peninggalan zaman penjajahan Jepang, terbuka untuk kaum pelancong. Petunjuk tentang apa yang ada di dalamnya, sejauh ini baru sebatas catatan di gerbang gua.

ATTENTION…! Untuk kepuasan dan kenyamanan anda, para pengunjung Taman Panorama dan Lobang Jepang, kami menyediakan jasa pemandu yang berlisensi. Begitulah gaya pengumuman di kertas lusuh yang ditempel di dinding tebing, beberapa langkah dari gerbang Lubang Jepang di Ngarai Bukittinggi, Sumatera Barat.

Lalu di bawahnya, ada selembar kertas lagi berisi tulisan: Pengunjung yang terhormat. Nikmatilah keunikan serta keindahan Lobang Jepang ini !!! Mohon jangan melakukan aktivitas yang melanggar aturan serta perbuatan asusila !!! Semua aktivitas anda termonitor pada kamera kami… Terimakasih atas perhatiannya, ttd… Penanggung Jawab.

Di sebelahnya — masih pada dinding yang sama, ada panil denah terowongan di perut Kota Bukittinggi ini. Di situ tertulis petunjuk apa saja yang ada di dalam gua tersebut. Yaitu, ada mini teater, lorong maket geologi dan tatakota, lorong patung akrilik, lorong museum geologi, lorong pameran lukisan dan foto-foto, kafe, lorong duduk & istirahat, mushala wanita, mushala pria, toilet wanita, toilet pria.
Kemudian, begitu lewat mulut gua segera kita menuruni perut bumi. Seluruhnya 132 undakan atau anak tangga, sampailah kita di dasar gua. Atau pada kedalaman 40 meter dari permukaan tanah. Panjang terowongan total 4 km. Dengan satu pintu masuk dari arah Panorama, jika jalan langsung ke arah pintu di ujungnya hanya sekitar sekilo. Ada tiga pintu ke luar di bagian darah Bukit Apik. Tapi cuma dua yang berfungsi. Satu persis di bawah tebing gardu panorama, telanjur ditutupi sampah.
Di dalam gua ada penerangan listrik. Lantainya dilapisi konblok. Dinding serta langit-langit dipoles semen. Menurut Azwarman — Kepala Seksi Sarana Prasarana Kantor Pariwisata Bukittinggi, pemolesan dinding serta langit-langit gua ini dilakukan tahun 1974. Ketika terjadi gempa hebat beberapa waktu lampau, ada bagian terowongan yang retak. Tapi hanya lapisan semen saja. Sedangkan tanahnya tetap utuh. Unik juga konstruksi tanah di bawah Kota Bukittinggi ini. Sebab bagian lain yang merupakan tebing kota ini ada yang runtuh. Longsor parah terjadi di tebing seberang, bagian dari Nagari Kotogadang.




Pengumuman pada panil di gerbang gua, tinggal sebatas catatan di atas kertas, rupanya. Sepanjang lorong yang dilewati, masih berupa lubang asli buatan Jepang. Ada ruang amunisi, yang diberi pintu terali besi. Di bagian kiri kanan dinding menjelang mulut gua untuk keluar, ada mushala masing-masing untuk pria dan wanita. Juga toilet sendiri-sendiri, yang kini masih terkunci. Belum ada air masuk ke sini. “Bak airnya sudah lama dibikin di atas,” kata Azwarman. “Tapi sampai sekarang belum juga disambungkan pipa ke sini”.

Menarik dicatat adalah lokasi yang dituliskan sebagai Ruang Romusha alias pekerja paksa (lihat juga : Tak Ada Kerja Paksa). Tampaknya untuk membuat “Lobang Jepang” sebagai objek wisata, perlu dilengkapi dengan riset yang akurat datanya. Sehingga penyuguhan aneka materi tontonan lain — sebagaimana tercantum pada panil di gerbang, memang memperkaya khazanah pengetahuan publik secara sahih.
Sedikit tambahan, para petinggi Kota Bukittinggi mungkin pernah ke Mesir. Tentu sempat menyaksikan piramida peninggalan zaman Fir’aun tempo dulu. Ini sudah lama dijadikan tontonan khas di waktu malam. Puluhan lampu sorot bermain di padang pasir dihiasi suara, terkenal sebagai sonne et lumiere alias suara dan cahaya.
Juga di Thailand. Ingat, ada film yang dibintangi Alec Guines bernama Bridge on the River Kwai. Jembatan ini dikerjakan tahun 1943 oleh Jepang, dengan mengerahkan tawanan perang yang terdiri dari pasukan Sekutu serta romusha dari Asia. Proyek berdarah ini tulen kerja paksa untuk menghubungkan bagian daerah Thailand dengan Burma. Lokasinya di Provinsi Kanchanaburi, 130 km di barat Kota Bangkok.
Drama sekitar jembatan itu, kini merupakan bahan tontonan malam — menggunakan pola suara dan cahaya pula. Konsep serupa tampaknya bisa diterapkan untuk atraksi khas Lubang Jepang di Bukittinggi.

ak Ada Kerja Paksa
ADALAH Hirotada Honjyo, lahir 1 Januari 1908, di kota kecil Iizuka, Provinsi Fukuoka, Kepulauan Kyushu, Jepang Selatan. Tamatan Fukultas Hukum, Hosei University, Tokyo, penggemar olahraga rugby ini, bekerja di perusahaan tambang batu bara, Asou Koggyo. Ia beroleh pengetahuan dasar tentang pertambangan dan terowongan. Berikut ini penuturannya yang ditulis tanggal 17 April 1997. Ia meninggal dunia tahun 2001.
Honjyo-san harus membuat “lubang perlindungan” di Ngarai Bukittinggi, atas instruksi Panglima Divisi ke-25 Angkatan Darat Bala Tentera Jepang, Letjen Moritake Tanabe. Waktu itu, ia berpangkat Kapten Angkatan Darat, perwira staf keuangan, sebagai jurubayar, untuk merencanakan, membuat dan mengawasi pelaksanaan sebuah “lubang perlindungan”.
Semua berkas mengenai rencana, gambar, spesifikasi dan anggarannya, sudah tidak ada lagi. Semua dibakar sesaat balatentara Jepang kalah, tanggal 15 Agustus 1945, sesuai perintah Panglima Letjen Moritake Tanabe. “Walaupun telah lewat 50 tahun lebih, saya masih ingat menggambarkan dan menyatakan cara pembuatan dan perencanaan pelaksanaan lubang lindungan tersebut,” kata Hojyo-san.
Konstruksinya mulai dikerjakan bulan Maret 1944, dan selesai pada awal Juni 1944. “Hal ini tidak bisa saya lupakan, karena sampai sekarang ada album kenang-kenangan yang saya simpan,” katanya. Pembuatan terowongan  dikerjakan di bawah pimpinan tiga ahli tambang batubara, dikirim dari perusahaan Hokkaido — Tanko Kisen Co. Perusahaan tambang batu bara terkenal di Hokkaido ini selama pendudukan balatentera Jepang, juga mengerjakan tambang batubara Ombilin.

Ketiga ahli terowongan itu adalah (1) Ir. Toshihiko Kubota, sebagai ketua, (2) Ir. Ichizo Kudo (3) Ir. Uhei Koasa. Mereka sudah meninggal. Selain dari orang-orang Jepang, ada juga beberapa orang Indonesia yang bekerja di tambang batubara Ombilin diperbantukan mengerjakan “lubang perlindungan” ini.
Konstruksi lubang perlindungan tersebut dijalankan menurut pembagian peranan keahlian, dengan contoh “sakiyama” membuat tambang batubara yang digali, kemudian diteruskan dengan “atoyama” atau mengambil galian “sakiyama” tersebut. Jadi “atoyama” dikerjakan sesudah pelaksanaan “sakiyama.” Urusan “sakiyama” dikerjakan oleh ahli-ahli bangsa Jepang, kemudian secara “atoyama” dikerjakan orang-orang Indonesia dan buruh-buruh harian.

Mereka yang menggali dan membuat dinding kayu untuk menahan reruntuhan. Lubang dibuat sempit, dapat dilalui seorang dengan membawa alat-alat pengebor, sehingga tidak dapat dikerjakan oleh banyak orang. Tiap hari rata-rata memerlukan tenaga kerja 50 atau 100 orang. Para pekerja ini didatangkan dan disediakan oleh Kantor Kotapraja Bukittinggi, yang terdaftar dan dibayar sebagai buruh harian. Mereka membawa bekal makanan sendiri untuk makan siang.

“Saya adalah seorang perwira staf keuangan, sebagai ahli jurubayar dan selama bertugas tidak menggunakan kekuasaan tentara dan fasilitas lainnya,” kata Honjyo-san. “Kepada saya diperbantukan seorang sersan dari Markas Besar Panglima dan beberapa lori untuk keperluan angkutan kerja”.
Selama tiga bulan bertugas, katanya, tidak ada terjadi insiden atau kecelakaan. Dan selama bertugas tidak menggunakan senjata, baik senjata berupa pedang samurai maupun senjata api lainnya. “Lubang perlindungan Jepang” itu tidak merupakan benteng pertahanan. tapi hanyalah lubang untuk melindungi diri. Supaya terhindar dari serangan bahaya udara.

Instruksi Panglima Divisi ke-25 Angkatan Darat Balatentara Jepang itu menyebutkan lagi: (1) membuat sebuah lubang perlindungan yang bisa menahan getaran letusan bom sekuat 500kg. (2) membuat lubang perlindungan yang dilengkapi dengan ruangan-ruangan untuk keperluan Markas Besar, ruang kantor dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk keperluan Divisi ke-25 Angantan Darat.
Konstruksi lubang perlindungan tersebut tidak rahasia dan tidak ada yang perlu dijaga. Untuk bisa menahan getaran letusan bom di atas 500kg, perlu  penggalian sedalam 40-meter dari permukaan bumi atau 20-m dari ujung penggalian jurang tebing. Untuk menguatkan dan kokohnya dinding lubang, dibuat bentuk “torii-gumi” — menyerupai pintu depan lambang agama Shinto. Yaitu bagian bawah lebih besar daripada bagian atas.
 
Lubang perlindungan ini terbagai dua. Satu blok khusus untuk keperluan Markas Besar Divisi ke-25 Angkatan Darat. Satu blok lagi yang lebih aman terhindar dari serangan bahaya udara, dapat melindungi dan menyembunyikan diri. Tiap ruangan dihubungankan dengan jalan udara dari ujung jurang tebing yang agak besar sampai ke ujung yang lebih kecil. Sehingga udara segar bisa leluasa berlalu-lintas di dalamnya.
Kapasitas lubang tersebut direncanakan untuk 500 orang. Ditambah dengan k pegawai kantor bisa mencapai 1000 orang dalam keadaan darurat. Di dalam  lubang perlindungan tersebut tidak ada dapur. Sebab kalau memasak, akan mengurangi zat asam, mengeluarkan asap yang mengusik oksigen. Dengan kata lain, rancangan membuat kafe di dalamnya nanti perlu dipertimbangkan masak-masak.

Ed Zoelverdi
* Lionmag - the inflight magazine of Lion Air, edisi September 2008.

Jumat, 02 September 2011

Holiday at Jam Gadang Bukittinggi

Holiday at Jam Gadang Bukittinggi  


Assalamu'alaikum semua

Kali ini aku mo berbagi kebahgaiaan dan keindahan alam kampung halaman ku Bukittinggi. Pernah denger kan ? Bukittinggi itu ada di Sumatera barat, kota wisata nya Sumbar. Alam nya indaaaaah banget, masih natural. Banyak Wisata alam yg bisa kita kunjungi di sini. Ada apa aja sih di bukittinggi ? check it out.

Jam Gadang adalah landmark kota Bukittinggi dan provinsi Sumatra Barat di Indonesia. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun. Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota).

Siapa yg belom kenal sama Jam Gadang, iya neh Jam Gadang itu adanya di Bukittinggi doank klo di Indonesia. Jam Gadang ini peninggalan sejarah dari Belanda, apa yg aneh pada Jam gadang ? Mmhhh ada yg lucu loh, coba perhatikan deh pada Angka2 jam Gadang itu. Pasti ketemu deh, benerrrr. Angka 4 di Jam Gadang berbeda dengan angka romawi yg kita kenal sekarang, yaitu IIII hihihi bukan IV.





Jam Gadang adalah sebutan bagi sebuah menara jam yang terletak di jantung Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Jam Gadang adalah sebutan yang diberikan masyarakat Minangkabau kepada bangunan menara jam itu, karena memang menara itu mempunyai jam yang "gadang", atau "jam yang besar" (jam gadang=jam besar; "gadang" berarti besar dalam bahasa Minangkabau).
Sedemikian fenomenalnya bangunan menara jam bernama Jam Gadang itu pada waktu dibangun, sehingga sejak berdirinya Jam Gadang telah menjadi pusat perhatian setiap orang. Hal itu pula yang mengakibatkan Jam Gadang dijadikan penanda atau markah tanah Kota Bukittinggi dan juga sebagai salah satu ikon provinsi Sumatera Barat.

Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazid Sutan Gigi Ameh. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, Controleur (Sekretaris Kota) Bukittinggi pada masa Pemerintahan Hindia Belanda dulu. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun.
Denah dasar (bangunan tapak berikut tangga yang menghadap ke arah Pasar Atas) dari Jam Gadang ini adalah 13x4 meter, sedangkan tingginya 26 meter.
Jam Gadang ini bergerak secara mekanik dan terdiri dari empat buah jam/empat muka jam yang menghadap ke empat arah penjuru mata angin dengan setiap muka jam berdiameter 80 cm.
Menara jam ini telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk pada bagian puncaknya. Pada awalnya puncak menara jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan. Saat masuk menjajah Indonesia, pemerintahan pendudukan Jepang mengubah puncak itu menjadi berbentuk klenteng. Pada masa kemerdekaan, bentuknya berubah lagi menjadi ornamen rumah adat Minangkabau.


Pembangunan Jam Gadang ini konon menghabiskan total biaya pembangunan 3.000 Gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu. Namun hal itu terbayar dengan terkenalnya Jam Gadang ini sebagai markah tanah yang sekaligus menjadi lambang atau ikon Kota Bukittinggi. Jam Gadang juga ditetapkan sebagai titik nol Kota Bukittinggi. Renovasi terakhir adalah pada tahun 2010 oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dengan dukungan Pemerintah Kota Bukittinggi dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, dan diresmikan tepat pada ulang tahun kota Bukittinggi yang ke 262 pada tanggal 22 Desember 2010.
Ada satu keunikan dari angka-angka Romawi pada muka Jam Gadang ini. Bila penulisan angka Romawi biasanya mencantumkan simbol "IV" untuk melambangkan angka empat romawi, maka Jam Gadang ini bertuliskan angka empat romawi dengan simbol "IIII" (umumnya IV).


Kamis, 01 September 2011

Lebaran Day in My Family


Assalamu'alaikum ^________^



Minal aidin wal Faidzin ya semuaaaaaaa,,,,,,,,,,,,,,, selamat Lebaran, Idul Fitri 1432H. Bagaimana suasana lebaran di daerah Anda ?. Seru dunk, pada umumnya kita akan menyenangi suasana Lebaran di kampung sendiri kan. Begitu juga dengan saya, saya sangat senang Lebaran di daerah saya, masih kental banget aura nya. 







Kebetulan Orang Minangkabau tu kan banyak perantau, jadi lebaran adalah momemnt yang paling tepat untuk pulang kampung, silaturrahmi dengan sanak saudara. saya juga salah satu dari perantau tersebut, hee. Jadi, kalo ga pulang kampung rasanya aneh, sedih dan sepi. Lebaran kan beda2 di setiap daerah. apalagi di Kota besar, sepi amat.




Malam takbiran adalah malam yang sangat menyenangkan, skaligus menyibukkan. di malam itu kita semua sekeluarga berbenah tata letak furniture dalam rumah. pasang ini itu, ganti ini itu, dan bersih ini itu dikit.Suasana sibuk gitu selalu diiringi denga gema takbiran, Mmhhh syahdunya,,,,,,.









Paginya, Alhamdulillah,,,,,,,,,,,, terasa sangat cerah. Hati bahagia dan pengen cepet2 berangkat Sholat Id. tapi ga segampang itu, saya selaku anak perempuan kudu beberes lagi di rumah, nyiapain ketupat sayur, nyiapin kue dan lain-lain. Setelah itu, baru dakh buru2 siap2 mo berangkat, mandi, pakai baju baru hee. Sudah tradisi dalam keluarga saya selalu telat mo ke mesjid, akhirnya dapat barisan belakang dah sholatnya. 

Habis sholat Id, kita salam2an dulu sama jamaah mesid. Nah, baru deh meluncur pulang. Pas nyampe rumah, tidak lupa untuk eksis, poo2an dulu ah. 


Siangnya baru deh rutinitas lebaran di mulai, berkunjung sana sini. Seruuuuuuuuuuuuuuuuuuunya.
Itu cerita ku.

ini para menantu hee,,,,,





 nah, ini aku dan ibu ku.


sedangkan ini adalah sebagian dari keluarga besar ku.


Kamis, 25 Agustus 2011

MUDIK ke Bukittinggi



MUDIK ke Bukittinggi

Assalmu'alaikum ^__^

Kali ini, aku mo berbagi kebahagiaan selama mudik lebaran di Bukittinggi-Padang. iya, mudik loh, aku kan perantau di Bandung. Lebaran kalo ga mudik ga seru, karena bagiku tidak ada yg menandingi seru dan syahdunya lebaran di kampung sendiri. pastinya menurut kamu pembaca juga kan  ? So pasti.






Aku mudik dengan suasana yg berbeda kali ini, bareng suami geto loch ^__^. Suamiku pengen lebran di Bukittinggi, Alhmdulillah kesampaian juga. Ku biarkan suamiku merasakan suasana lebaran tahun ini dikampung halaman istrinya, hee. Lalu, bagiman rasanya ? Tany aja suamiku, hee kalo tanya aku so pasti seru lah. Apaalgi BKT punya banyak tempat wisata ygbisa kami kkunjungi. Yaaahhh selahi kita belom punya baby, puas2in min kurilingan sana sini. Kemana aja ? Mulai dari jam gadang amape "Lobang Jepang di Panorama pun kami tempuh. Pacaran teruusssssssssssss.

kami jalan2 ke Rumah Gadang di Minang Vilage neh, mo liat ?? ne dia,,,,,
Tempat wisata Minang Vilage ada di Kota Padang Panjang Sumatera Barat, tepatnya di negeri Silaiang. . Kira-kira 30 menit lah dari Bukittinggi. Disana babnyak terdapat budaya peninggalan nenek moyang Minang Kabau, mulai dari peralatan tradisional sampe bangungan lama. 



 

Namun, pas saya kesana untuk yg kesekian kalinya tidak banyak lagi yg tertinggal, sudah banyak yang di simpan, mungkin sudah lapuk atau gimana gt. Eh, malah ketemu Wahan air yang di sebut MInang Fantasai atau "Mifan". Sebenarnya sayang banget sih, kekayaan budaya tidak bisa tergantikan dengan tempat hiburan seperti itu padahal. Lebih berharga budayanya kan. 






Nah, kalo yang ini saat kami jalan2 ke ngarai Sianok. mmhhh seru nya... masih asri alamnya. Indahnya buatan Yang Maha Kuasa tak tertandingi yah. Ngarai Sianok adanya di Bukittinggi. View nya bagus banget lah, apalagi buat foto2 prewed hee....






Nah kalo yg ini, saat kami jalan2 ke Jam Gadang. Ternyata jam Gadang nya belom pindah2 tuh hehhe. Masih kokoh di Alun-alun Kota Bukittinggi. Tinggi , menjulang dengan gagah. Dan selalu menarik untuk di kunjungi.  









Ini poto2 kita di taman jam gadang, sekarang terasa luas banget. Waahh Pemkot Bukittinggi bener2 memberdayakan aset nya neh. Makin Cantik aja Bukittinggi.

Kamis, 18 Agustus 2011

Ketika istri ingin berbisnis

Ketika istri ingin berbisnis

Rasul Arasy
Rabu, 8 Juni 2011 21:04:23
Hits: 1340
Di era globalisasi, dimana mobilitas manusia tidak lagi dibatasi dimensi ruang dan waktu, peluang bisnis bagi Muslimah bukanlah hal sulit untuk dicapai. Terlebih, dengan meningkatnya para pengguna dan peminat jejaring social semacam facebook, twitter atau bahkan Blackberry, makin mempermudah dalam bidang pemasaran untuk bisnis, terutama bagi Muslimah.
Hal itu dikarenakan, ‘usaha dan pemasaran online’ tidak menuntut bagi seorang muslimah pebisnis untuk harus keluar rumah menjajakan dagangannya. Sekarang, kita hanya tinggal membuat promosi online dan ‘menyebarnya’ di blog, website, atau bahkan di status jejaring social, kita hanya tingga lmenunggu, m embiarkan ‘program internet melakukan tugasnya’.
Semudah itu. tinggal klik dan klik. Tanpa perlu berganti baju atau melangkahkan kaki keluar rumah. Semudah itu pul akita sebagai Muslimah bisa menjadi pebisnis tanpa takut melanggar syariat Allah.

Namun, kemudahan teknologi tersebut tidak lantas membuat para Muslimah berbondong-bondong terjun ke dunia bisnis. Banyak alasan yang melekat dalam benak mereka. Diantaranya, alasan paling klasik tentu saja adalah paradigma bahwa perempuan (ibu) harus bertugas mengurus rumah tangga. Dan para suamilah yang bertugas untuk mencukupi nafkah istri dan anak-anak. Nah, bisnis adalah identik dengan mencari nafkah. Jadi korelasinya, berbisnis tentu saja adalah bagian dari tugas para suami.
Alasan berikutnya, kekhawatiran bahwa para ibu akan terpecah konsentrasinya dalam mengurus rumah tangga, terutama dalam mendidik anak-anak. Artinya, seorang ibu seringkali merasa tidak fokus pada pengabdiannya dalam rumah tangga, jika harus terjun dalam kegiatan-kegiatan lain, termasuk berbisnis.
Alasan-alasan lain yang cukup mudah ditemukan adalah ketiadaan modal, merasa tidak mampu, tidak punya pengalaman, yang hampir rata-rata alasan itu berasal dari dalam diri seorang perempuan itu sendiri.



Pebisnis Muslimah di era Rasulullah

Kisah luar biasa dapat kita simak pada Asma’ binti Abu Bakar. “Zubeir menikahiku sedangkan dia tidak memiliki apa-apa kecuali kudanya. Akulah yang mengurusnya dan memberinya makan, dan aku pula yang mengairi pohon kurma, mencari air dan mengadon roti. Aku juga mengusung kurma yang dipotong oleh Rasulullah dari tanahnya Zubeir yang aku panggul di atas kepalaku sejauh dua pertiga farsakh (kira-kira 2 km).
Pada suatu hari tatkala saya sedang mengusung kurma di atas kepala, saya bertemu dengan Rasulullah bersama seseorang. Beliau bersabda, “ikh…ikh…” (ucapan untuk menghentikan kendaraan) dengan maksud agar aku naik kendaraan di belakangnya. Namun, saya merasa malu dan saya ingat Zubeir dan rasa cemburunya, maka beliau berlalu. Tatkala saya sampai di rumah, aku kabarkan hal itu kepada Zubeir lalu dia berkata, ”Demi Allah, engkau mengusung kurma tersebut lebih berat bagiku daripada engkau mengendarai kendaraan bersama beliau.”
Apa yang dilakukan Asma’ memperlihatkan bahwa sebagai seorang istri, ia rela melakukan hal-hal yang seharusnya dikerjakan oleh suaminya. Dan yang paling penting, ia tetap menjaga kehormatan suaminya. Suatu hal yang mungkin secara logis tidak bisa diterima pada kehidupan masa kini. Betapa banyak dari kaum perempuan (istri) yang memiliki pendapatan lebih banyak dari suami dan akhirnya kurang memuliakan suami.

Satu lagi sosok pengusaha sukses di era Rasulullah, Khadijah sudah pasti melekat di benak kita. Keberadaannya mendampingi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) di masa-masa sulit rasanya tak terbayangkan dalam benak kita. Sejak sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah telah dikenal sebagai wanita pebisnis.
Bahkan setelah menikah pun, beliau masih tetap berbisnis, meskipun Rasulullah SAW pastinya juga menafkahinya sebagai kewajiban suami. Namun, penghasilan dari bisnisnya itu digunakan Khadijah untuk mengembangkan dakwah Rasulullah SAW. Bahkan beliau menjadi penyandang dana dakwah utama pada masa-masa sulit.


Jadikan Hobi sebagai Peluang Usaha
Banyak dari kita, yang ketika keinginan untuk berbisnis itu muncul justru malah bingung menentukan bisnis apa. Padahal, jika dicermati, banyak sekali kegiatan sehari-hari yang bisa dikembangkan. Memasak misalnya. Pekerjaan tiap hari yang dilakukan seorang ibu ini tentu saja memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Berawal dari niat mulia seorang ibu untuk membuatkan jajanan sehat namun hemat bagi putra-putrinya, hal ini tentu saja menjadi sebuah peluang yang bisa dimanfaatkan.
Atau kegiatan mencuci. Jika ada mesin cuci, bagaimana jika sekalian saja membuat laundry. Ya…hitung-hitung, pemasukan yang didapat bisa membantu membayar rekening listrik bulanan. Atau bercocok tanam di pekarangan,  menulis, bahkan memijat. Luar biasa, potensi-potensi yang ada di sekitar kita.
Namun senang atau suka saja tidak cukup untuk bisa mengembangkan bisnis. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum benar-benar mengembangkan hobi kita menjadi sebuah bisnis.
Pertama, professional. Suka saja tidak cukup. Kita harus ahli di bidang tersebut. Artinya, kita harus senantiasa mengasah kemampuan kita berkaitan dengan hobi tersebut. Karena kalau sudah berurusan dengan konsumen atau pelanggan, kita dituntut untuk professional. Untuk menjadi professional, tidak harus mengeluarkan dana banyak di awal. Hal tersebut bisa kita dapatkan dari membaca buku, atau sharing ‘ilmu’ dari teman-teman yang sudah berpengalaman. Namun, jika memang ada dana bisa juga kita gunakan untuk mengikuti kursus agar lebih mantap.
Kedua, banyak peluang di sekitar kita. Banyak orang merasa ragu ketika akan berbisnis. Ada kekhawatiran apakah produknya atau jasanya nanti akan laku atau tidak. Yang kita perlukan berikutnya adalah survey alias menjajaki potensi pasar. Lakukan survei kecil-kecilan terhadap teman-teman kita. Benarkah produk yang kita tawarkan betul-betul mereka butuhkan. Kalau tidak, maka kira-kira apa yang mereka butuhkan. Ajaklah teman-teman berbicara, dan temukanlah peluang itu di sana.
Ketiga, bergabunglah dengan komunitas yang sejenis dengan bisnis pilihan kita. Ini sangat penting pengaruhnya. Keberadaan komunitas sangat membantu kita untuk mendapat relasi bisnis dan info-info terbaru terkait dengan seluk beluk bisnis yang kita geluti. Komunitas seperti ini cukup banyak ada di sekitar kita saat ini.
Keempat, promosi, promosi, dan promosi. Setelah menemukan produk yang yakin untuk melakukannya, maka yang harus kita lakukan berikutnya adalah promosi, promosi, dan promosi. Seperti yang diutarakan pada paragraf pertama tulisan ini, ‘dunia online’ adalah sarana untuk mempermudah promosi bisnis kita. Manfaatkan situs jejaring sosial, blog, juga website gratis untuk promosikan produk kita.
Jika promosi dilakukan ‘secara nyata’ atau face to face, mulailah dari teman-teman sendiri. Lalu berkembanglah ke sesama orangtua ketika kita menjemput anak-anak di sekolah. Percayalah, sekali saja pelanggan puas dengan pelayanan kita, mereka akan kembali lagi membawa pelanggan baru. Insya Allah.

Jangan lupa manajemen waktu
Bukanlah hal yang mudah ketika kita harus mengurus rumah tangga, mengurus anak-anak, ditambah lagi mengurus bisnis. Sebagai ibu, kita harus pandai-pandai mengatur waktu, termasuk waktu untuk beristirahat untuk kita sendiri. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kita mendapat masukan dari orang-orang terdekat, maka kita akan terbantu dalam banyak hal.
Satu hal yang sangat mendasar untuk difahami para ibu yang ingin terjun di dunia bisnis, bahwa apa yang kita lakukan ini bukanlah untuk “gagah-gagahan”. Jika kemudian usaha ini menjadi besar dan apa yang kita dapatkan melebihi pemberian suami, maka tetaplah menjaga keridhaannya. Insya Allah, apa yang kita lakukan menjadi amal saleh. Selain itu, hal ini akan sangat bermanfaat jika terjadi hal-hal di luar dugaan. Saat suami meninggal, misalnya. 

(dbs/rasularasy/arrahmah.com)

Selasa, 16 Agustus 2011

Merdeka !!!

Hari ini adalah Hari Peringatan kemerdekaan RI, negara ku sendiri. Dimana aku terlahir dan tumbuh besar di negara ini (belom sempet ke negara lain -__- ). Iya,, 17 agustus 2011 adalah Ulang Tahunnya Kemerdekaan RI yg ke-66, kalo umur Indonesia sih saya gatau, di jajah aja pernah yg ampe berabad2 alias 350 tahun ame belande, trus tambah lagi 3,5 Tahun ama Jepang, nah sebelum itu juga Indonesia sudah ada pastinya. Jadi berapa yah umurnya ?? ga penting, yang penting Indonesia sudah merdeka (kata "mereka"), trus kata kalian gimana ? Sudah merdeka belom ???

Kalo kata ku, merdeka di bagian tertentu , merdeka dari penjajahan negara asing, dari negara sendiri bagaimana ?? Apakah hak-hak anda sudah terpenuhi ? Yaaa,,,, jawab sendiri lah, dalam hati juga boleh. Bicara mengenai hak, harus inget juga yang namanya kewajban, karena biasanya sebelum mendapatkan hak, kudu melaksanakan kewajiban dulu. Terkecuali pegawai hee,, di berikan dulu haknya, baru deh lakukan kewajiban. 



Cuma masalah nya disni, aku ga akan ngebahas tentang hak dan kewajiban, ataupun kemerdekaan. Aku pengen cerita aja bagaimana aku dan rekan2 ku merayakan hari kemerdekaan tadi. kami di minta untuk ikut Upacar di lapangan Pemerintah KOta, oke de,,, siappp !. jam 7 aku udah standby dunk di Pemkot, dianatr suami sendiri. Pas nyampe, lha kok pada pake seragam kopri ya ? (Maklum anak baru), di tambah lagi orang2 pada ngeliatin aja ke arah ku, apa yg salah ? Kan aku pake baju dinas juga, orang ga punya baju kopri mau di apain ???? Hehehe,,, PD aja deh jalan melintasi pegawai2 lainnya, dari ujung ke ujung aku berjalan menemui rekan yang lainnya. Rada lega sih, mereka juga make baju dinas kok, hee asik ada temen. 

Pas udah mo upacara, kita disampwerin salah saru atasan, melihat kita2 ga pake baju kopri, jadi bertanya, kenapa ? dengan polos aja ngejawab "Ga punya pa " hihihih,,,,anak baru."Oh, Ya udah kalian ga usah ikut dalam  barisan, ngumpet aja di pojok2". Siappppppp !!!! dengan semangat ngejawabnya. Kok gt ya, kayak yg seneg ga ikut Upacara, ga nasionalis neh. Tapi jujur deh, kebanyaklan juga gt kan ? Bukannya apa2, bukannya ga menghargai perjuangan para pejuang. Menghargai pejuang atas kemerdekaan ini kan tidak hanya dengan Upacara, (cieeeeeee sok diplomatis).
Akhirnya kita2 orang yg keliatan masi baru ini pada nyumput di pojok2 lapangan. Terus, ngapain ? Lha kenapa harus bingung, upacara bisa diikuti dimana saja, dalam barisan ato tidak jg ga masalah, pas nyanyi nasional jg bs ngikut nyanyi. Nah, bedanya kita sama yg dalam barisan adalah, pas lg bosen kita bs tepis. bagaiman acaranya ? heheee poto2 dunk, biar tambah semangat. hehehe,,,,,,,, ciiissssssssss. ^________^.  MERDEKA !!!!







Habis upacara, ngumpul deh.






Berpoto dulu dengan salah satu Pamwal .



Trus, ngumpul deh sama pasukan beserta Kabid,,,,, ^____^




Senin, 15 Agustus 2011

Kisah Sedih Dari Makhluk Allah



Kisah Sedih Dari Makhluk Allah

Hanin Mazaya
Senin, 8 November 2010 16:57:58
Hits: 5464

Kisah ini merupakan kisah tauladan, sangat inspiratif dan mendidik.  Kami mengutipnya dari akun facebook milik Ukhti Jeanny Dive, semoga bermanfaat.
Bismillaahir rohmanir rohiim.  Assalamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuh.
Saudara-saudariku tercinta yang dirahmati oleh Allah ta’ala…
Sesungguhnya seluruh makhluk ciptaan Allah ta’ala itu, pasti akan dihimpun kembali oleh Allah pada ‘yaumul qiyamah’ nanti. Binatang, tumbuh-tumbuhan, hingga makhluk ghaib yang tidak tertangkap oleh indera kita sekali pun, juga merupakan makhluk-Nya yang berkaum-kaum dan umat sebagaimana kita selaku manusia. Untuk itu marilah kita saksikan firman Allah ta’ala yang menyebutkan perihal ini :
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Allah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam {6}:38).
Oleh karena mereka juga umat seperti kita, maka (semisal) binatang, tentu di antara mereka juga terdapat naluri rasa kasih dan sayang, serta saling mencintai di antara sesama jenis atau kaumnya. Begitu juga sebaliknya, bisa jadi mereka saling membenci bahkan saling membunuh! :’( Maka sebagai makhluk (sejenis) yang bersaudara, tentu saja kita ingin mengetahui “kesamaan” kita dengan binatang, dalam hal peranan cinta dan kasih sayang di antaranya.
Untuk itu duhai saudara-saudariku tersayang, saksikanlah adegan-adegan gambar berikut ini…

 

Tampak seekor burung betina terseok-seok di sebuah jalan raya. Bisa jadi ia sakit, sehingga tidak mampu mengepakkan sayapnya untuk terbang. “Ooh… kemanakah engkau mencari makanan wahai suamiku..” ucapnya lirih ~~~
“Istriku, maafkan aku telah membuatmu lama menungguku. Sekarang makanlah ini dulu, semoga dapat menguatkanmu, dan kamu dapat terbang agar kita segera pulang..” ajak sang suami kepada istrinya, dan berusaha menyuapi makanan yang di bawanya. Namun kondisi sang istri kian melemah, semakin lemah, lalu terbaring…
“Wahai istriku, mengapa engkau tak memakan makanan yang aku suapi? Dan mengapa pula engkau tidur di jalanan ini? Ayolah istriku, mari kita pulang…” Sang suami pun berusaha mengangkat tubuh istrinya yang sudah terkulai dan tidak bergerak lagi….
Mendapati istrinya yang sudah tidak bergerak dan terbujur kaku, barulah sang suami menyadari bahwa istrinya… telah mati!  “Istriku… bangunlah, bangunlah sayang… Jangan engkau tinggalkan aku seperti ini…” jerit sang suami…
“Yaa Allaah… hidupkanlah kembali istriku yaa Allah, hidupkanlah kembali yaa Allah… huu..huuu…” ratap sang suami memohon kepada Rabb-nya.
Namun akhirnya suami burung itu menyadari, bahwa pertemuan, jodoh, rezeki, dan maut merupakan kehendak dan ketentuan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Maka sang suami pun akhirnya pasrah dan berdoa… “Yaa Allah, bila ini sudah menjadi ketentuanmu, maka aku ikhlas. Ampunilah kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan oleh istriku, dan tempatkanlah ia di sisi-Mu yang terbaik. Yaa Allah, bila engkau mengizinkannya, pertemukan dan satukanlah kami kembali di Jannah-Mu. Sungguh aku mencintainya karena-Mu yaa Allah, maka dengarkanlah permohonanku ini. Inna lillaahi wa inna illaaihi rooji’uun…”
Wahai saudara-saudariku yang semestinya saling mencintai karena Allah…
Tidakkah engkau merasa malu ketika mendapati keberadaan suatu umat, dimana mereka sesungguhnya tidak memiliki akal, namun hanya dengan menggunakan nalurinya saja, mereka mampu bersaudara dan saling mencintai di antaranya…!?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (dienul) Allah, janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran {3}:103).
Wahai hamba Allah yang semestinya bersaudara, hentikanlah permusuhan sesamamu. Jadikanlah perbedaan dan khilafiyah itu,sebagai rahmat yang memang ditakdirkan oleh Allah ta’ala untuk kita. Maka yakinlah wahai saudara-saudariku tersayang, bahwa Ukhuwah Islamiyah dan rapatnya barisan umat, merupakan KEMENANGAN Dien Islam yang sesungguhnya.
Yaa Allah, saksikanlah… ^_^,
Billaahi taufik wal hidayah,
Wassalamu’alaykum wr.wb. 

www.arrahmah.com