Kamis, 25 Agustus 2011

MUDIK ke Bukittinggi



MUDIK ke Bukittinggi

Assalmu'alaikum ^__^

Kali ini, aku mo berbagi kebahagiaan selama mudik lebaran di Bukittinggi-Padang. iya, mudik loh, aku kan perantau di Bandung. Lebaran kalo ga mudik ga seru, karena bagiku tidak ada yg menandingi seru dan syahdunya lebaran di kampung sendiri. pastinya menurut kamu pembaca juga kan  ? So pasti.






Aku mudik dengan suasana yg berbeda kali ini, bareng suami geto loch ^__^. Suamiku pengen lebran di Bukittinggi, Alhmdulillah kesampaian juga. Ku biarkan suamiku merasakan suasana lebaran tahun ini dikampung halaman istrinya, hee. Lalu, bagiman rasanya ? Tany aja suamiku, hee kalo tanya aku so pasti seru lah. Apaalgi BKT punya banyak tempat wisata ygbisa kami kkunjungi. Yaaahhh selahi kita belom punya baby, puas2in min kurilingan sana sini. Kemana aja ? Mulai dari jam gadang amape "Lobang Jepang di Panorama pun kami tempuh. Pacaran teruusssssssssssss.

kami jalan2 ke Rumah Gadang di Minang Vilage neh, mo liat ?? ne dia,,,,,
Tempat wisata Minang Vilage ada di Kota Padang Panjang Sumatera Barat, tepatnya di negeri Silaiang. . Kira-kira 30 menit lah dari Bukittinggi. Disana babnyak terdapat budaya peninggalan nenek moyang Minang Kabau, mulai dari peralatan tradisional sampe bangungan lama. 



 

Namun, pas saya kesana untuk yg kesekian kalinya tidak banyak lagi yg tertinggal, sudah banyak yang di simpan, mungkin sudah lapuk atau gimana gt. Eh, malah ketemu Wahan air yang di sebut MInang Fantasai atau "Mifan". Sebenarnya sayang banget sih, kekayaan budaya tidak bisa tergantikan dengan tempat hiburan seperti itu padahal. Lebih berharga budayanya kan. 






Nah, kalo yang ini saat kami jalan2 ke ngarai Sianok. mmhhh seru nya... masih asri alamnya. Indahnya buatan Yang Maha Kuasa tak tertandingi yah. Ngarai Sianok adanya di Bukittinggi. View nya bagus banget lah, apalagi buat foto2 prewed hee....






Nah kalo yg ini, saat kami jalan2 ke Jam Gadang. Ternyata jam Gadang nya belom pindah2 tuh hehhe. Masih kokoh di Alun-alun Kota Bukittinggi. Tinggi , menjulang dengan gagah. Dan selalu menarik untuk di kunjungi.  









Ini poto2 kita di taman jam gadang, sekarang terasa luas banget. Waahh Pemkot Bukittinggi bener2 memberdayakan aset nya neh. Makin Cantik aja Bukittinggi.

Kamis, 18 Agustus 2011

Ketika istri ingin berbisnis

Ketika istri ingin berbisnis

Rasul Arasy
Rabu, 8 Juni 2011 21:04:23
Hits: 1340
Di era globalisasi, dimana mobilitas manusia tidak lagi dibatasi dimensi ruang dan waktu, peluang bisnis bagi Muslimah bukanlah hal sulit untuk dicapai. Terlebih, dengan meningkatnya para pengguna dan peminat jejaring social semacam facebook, twitter atau bahkan Blackberry, makin mempermudah dalam bidang pemasaran untuk bisnis, terutama bagi Muslimah.
Hal itu dikarenakan, ‘usaha dan pemasaran online’ tidak menuntut bagi seorang muslimah pebisnis untuk harus keluar rumah menjajakan dagangannya. Sekarang, kita hanya tinggal membuat promosi online dan ‘menyebarnya’ di blog, website, atau bahkan di status jejaring social, kita hanya tingga lmenunggu, m embiarkan ‘program internet melakukan tugasnya’.
Semudah itu. tinggal klik dan klik. Tanpa perlu berganti baju atau melangkahkan kaki keluar rumah. Semudah itu pul akita sebagai Muslimah bisa menjadi pebisnis tanpa takut melanggar syariat Allah.

Namun, kemudahan teknologi tersebut tidak lantas membuat para Muslimah berbondong-bondong terjun ke dunia bisnis. Banyak alasan yang melekat dalam benak mereka. Diantaranya, alasan paling klasik tentu saja adalah paradigma bahwa perempuan (ibu) harus bertugas mengurus rumah tangga. Dan para suamilah yang bertugas untuk mencukupi nafkah istri dan anak-anak. Nah, bisnis adalah identik dengan mencari nafkah. Jadi korelasinya, berbisnis tentu saja adalah bagian dari tugas para suami.
Alasan berikutnya, kekhawatiran bahwa para ibu akan terpecah konsentrasinya dalam mengurus rumah tangga, terutama dalam mendidik anak-anak. Artinya, seorang ibu seringkali merasa tidak fokus pada pengabdiannya dalam rumah tangga, jika harus terjun dalam kegiatan-kegiatan lain, termasuk berbisnis.
Alasan-alasan lain yang cukup mudah ditemukan adalah ketiadaan modal, merasa tidak mampu, tidak punya pengalaman, yang hampir rata-rata alasan itu berasal dari dalam diri seorang perempuan itu sendiri.



Pebisnis Muslimah di era Rasulullah

Kisah luar biasa dapat kita simak pada Asma’ binti Abu Bakar. “Zubeir menikahiku sedangkan dia tidak memiliki apa-apa kecuali kudanya. Akulah yang mengurusnya dan memberinya makan, dan aku pula yang mengairi pohon kurma, mencari air dan mengadon roti. Aku juga mengusung kurma yang dipotong oleh Rasulullah dari tanahnya Zubeir yang aku panggul di atas kepalaku sejauh dua pertiga farsakh (kira-kira 2 km).
Pada suatu hari tatkala saya sedang mengusung kurma di atas kepala, saya bertemu dengan Rasulullah bersama seseorang. Beliau bersabda, “ikh…ikh…” (ucapan untuk menghentikan kendaraan) dengan maksud agar aku naik kendaraan di belakangnya. Namun, saya merasa malu dan saya ingat Zubeir dan rasa cemburunya, maka beliau berlalu. Tatkala saya sampai di rumah, aku kabarkan hal itu kepada Zubeir lalu dia berkata, ”Demi Allah, engkau mengusung kurma tersebut lebih berat bagiku daripada engkau mengendarai kendaraan bersama beliau.”
Apa yang dilakukan Asma’ memperlihatkan bahwa sebagai seorang istri, ia rela melakukan hal-hal yang seharusnya dikerjakan oleh suaminya. Dan yang paling penting, ia tetap menjaga kehormatan suaminya. Suatu hal yang mungkin secara logis tidak bisa diterima pada kehidupan masa kini. Betapa banyak dari kaum perempuan (istri) yang memiliki pendapatan lebih banyak dari suami dan akhirnya kurang memuliakan suami.

Satu lagi sosok pengusaha sukses di era Rasulullah, Khadijah sudah pasti melekat di benak kita. Keberadaannya mendampingi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) di masa-masa sulit rasanya tak terbayangkan dalam benak kita. Sejak sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah telah dikenal sebagai wanita pebisnis.
Bahkan setelah menikah pun, beliau masih tetap berbisnis, meskipun Rasulullah SAW pastinya juga menafkahinya sebagai kewajiban suami. Namun, penghasilan dari bisnisnya itu digunakan Khadijah untuk mengembangkan dakwah Rasulullah SAW. Bahkan beliau menjadi penyandang dana dakwah utama pada masa-masa sulit.


Jadikan Hobi sebagai Peluang Usaha
Banyak dari kita, yang ketika keinginan untuk berbisnis itu muncul justru malah bingung menentukan bisnis apa. Padahal, jika dicermati, banyak sekali kegiatan sehari-hari yang bisa dikembangkan. Memasak misalnya. Pekerjaan tiap hari yang dilakukan seorang ibu ini tentu saja memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Berawal dari niat mulia seorang ibu untuk membuatkan jajanan sehat namun hemat bagi putra-putrinya, hal ini tentu saja menjadi sebuah peluang yang bisa dimanfaatkan.
Atau kegiatan mencuci. Jika ada mesin cuci, bagaimana jika sekalian saja membuat laundry. Ya…hitung-hitung, pemasukan yang didapat bisa membantu membayar rekening listrik bulanan. Atau bercocok tanam di pekarangan,  menulis, bahkan memijat. Luar biasa, potensi-potensi yang ada di sekitar kita.
Namun senang atau suka saja tidak cukup untuk bisa mengembangkan bisnis. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum benar-benar mengembangkan hobi kita menjadi sebuah bisnis.
Pertama, professional. Suka saja tidak cukup. Kita harus ahli di bidang tersebut. Artinya, kita harus senantiasa mengasah kemampuan kita berkaitan dengan hobi tersebut. Karena kalau sudah berurusan dengan konsumen atau pelanggan, kita dituntut untuk professional. Untuk menjadi professional, tidak harus mengeluarkan dana banyak di awal. Hal tersebut bisa kita dapatkan dari membaca buku, atau sharing ‘ilmu’ dari teman-teman yang sudah berpengalaman. Namun, jika memang ada dana bisa juga kita gunakan untuk mengikuti kursus agar lebih mantap.
Kedua, banyak peluang di sekitar kita. Banyak orang merasa ragu ketika akan berbisnis. Ada kekhawatiran apakah produknya atau jasanya nanti akan laku atau tidak. Yang kita perlukan berikutnya adalah survey alias menjajaki potensi pasar. Lakukan survei kecil-kecilan terhadap teman-teman kita. Benarkah produk yang kita tawarkan betul-betul mereka butuhkan. Kalau tidak, maka kira-kira apa yang mereka butuhkan. Ajaklah teman-teman berbicara, dan temukanlah peluang itu di sana.
Ketiga, bergabunglah dengan komunitas yang sejenis dengan bisnis pilihan kita. Ini sangat penting pengaruhnya. Keberadaan komunitas sangat membantu kita untuk mendapat relasi bisnis dan info-info terbaru terkait dengan seluk beluk bisnis yang kita geluti. Komunitas seperti ini cukup banyak ada di sekitar kita saat ini.
Keempat, promosi, promosi, dan promosi. Setelah menemukan produk yang yakin untuk melakukannya, maka yang harus kita lakukan berikutnya adalah promosi, promosi, dan promosi. Seperti yang diutarakan pada paragraf pertama tulisan ini, ‘dunia online’ adalah sarana untuk mempermudah promosi bisnis kita. Manfaatkan situs jejaring sosial, blog, juga website gratis untuk promosikan produk kita.
Jika promosi dilakukan ‘secara nyata’ atau face to face, mulailah dari teman-teman sendiri. Lalu berkembanglah ke sesama orangtua ketika kita menjemput anak-anak di sekolah. Percayalah, sekali saja pelanggan puas dengan pelayanan kita, mereka akan kembali lagi membawa pelanggan baru. Insya Allah.

Jangan lupa manajemen waktu
Bukanlah hal yang mudah ketika kita harus mengurus rumah tangga, mengurus anak-anak, ditambah lagi mengurus bisnis. Sebagai ibu, kita harus pandai-pandai mengatur waktu, termasuk waktu untuk beristirahat untuk kita sendiri. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kita mendapat masukan dari orang-orang terdekat, maka kita akan terbantu dalam banyak hal.
Satu hal yang sangat mendasar untuk difahami para ibu yang ingin terjun di dunia bisnis, bahwa apa yang kita lakukan ini bukanlah untuk “gagah-gagahan”. Jika kemudian usaha ini menjadi besar dan apa yang kita dapatkan melebihi pemberian suami, maka tetaplah menjaga keridhaannya. Insya Allah, apa yang kita lakukan menjadi amal saleh. Selain itu, hal ini akan sangat bermanfaat jika terjadi hal-hal di luar dugaan. Saat suami meninggal, misalnya. 

(dbs/rasularasy/arrahmah.com)

Selasa, 16 Agustus 2011

Merdeka !!!

Hari ini adalah Hari Peringatan kemerdekaan RI, negara ku sendiri. Dimana aku terlahir dan tumbuh besar di negara ini (belom sempet ke negara lain -__- ). Iya,, 17 agustus 2011 adalah Ulang Tahunnya Kemerdekaan RI yg ke-66, kalo umur Indonesia sih saya gatau, di jajah aja pernah yg ampe berabad2 alias 350 tahun ame belande, trus tambah lagi 3,5 Tahun ama Jepang, nah sebelum itu juga Indonesia sudah ada pastinya. Jadi berapa yah umurnya ?? ga penting, yang penting Indonesia sudah merdeka (kata "mereka"), trus kata kalian gimana ? Sudah merdeka belom ???

Kalo kata ku, merdeka di bagian tertentu , merdeka dari penjajahan negara asing, dari negara sendiri bagaimana ?? Apakah hak-hak anda sudah terpenuhi ? Yaaa,,,, jawab sendiri lah, dalam hati juga boleh. Bicara mengenai hak, harus inget juga yang namanya kewajban, karena biasanya sebelum mendapatkan hak, kudu melaksanakan kewajiban dulu. Terkecuali pegawai hee,, di berikan dulu haknya, baru deh lakukan kewajiban. 



Cuma masalah nya disni, aku ga akan ngebahas tentang hak dan kewajiban, ataupun kemerdekaan. Aku pengen cerita aja bagaimana aku dan rekan2 ku merayakan hari kemerdekaan tadi. kami di minta untuk ikut Upacar di lapangan Pemerintah KOta, oke de,,, siappp !. jam 7 aku udah standby dunk di Pemkot, dianatr suami sendiri. Pas nyampe, lha kok pada pake seragam kopri ya ? (Maklum anak baru), di tambah lagi orang2 pada ngeliatin aja ke arah ku, apa yg salah ? Kan aku pake baju dinas juga, orang ga punya baju kopri mau di apain ???? Hehehe,,, PD aja deh jalan melintasi pegawai2 lainnya, dari ujung ke ujung aku berjalan menemui rekan yang lainnya. Rada lega sih, mereka juga make baju dinas kok, hee asik ada temen. 

Pas udah mo upacara, kita disampwerin salah saru atasan, melihat kita2 ga pake baju kopri, jadi bertanya, kenapa ? dengan polos aja ngejawab "Ga punya pa " hihihih,,,,anak baru."Oh, Ya udah kalian ga usah ikut dalam  barisan, ngumpet aja di pojok2". Siappppppp !!!! dengan semangat ngejawabnya. Kok gt ya, kayak yg seneg ga ikut Upacara, ga nasionalis neh. Tapi jujur deh, kebanyaklan juga gt kan ? Bukannya apa2, bukannya ga menghargai perjuangan para pejuang. Menghargai pejuang atas kemerdekaan ini kan tidak hanya dengan Upacara, (cieeeeeee sok diplomatis).
Akhirnya kita2 orang yg keliatan masi baru ini pada nyumput di pojok2 lapangan. Terus, ngapain ? Lha kenapa harus bingung, upacara bisa diikuti dimana saja, dalam barisan ato tidak jg ga masalah, pas nyanyi nasional jg bs ngikut nyanyi. Nah, bedanya kita sama yg dalam barisan adalah, pas lg bosen kita bs tepis. bagaiman acaranya ? heheee poto2 dunk, biar tambah semangat. hehehe,,,,,,,, ciiissssssssss. ^________^.  MERDEKA !!!!







Habis upacara, ngumpul deh.






Berpoto dulu dengan salah satu Pamwal .



Trus, ngumpul deh sama pasukan beserta Kabid,,,,, ^____^




Senin, 15 Agustus 2011

Kisah Sedih Dari Makhluk Allah



Kisah Sedih Dari Makhluk Allah

Hanin Mazaya
Senin, 8 November 2010 16:57:58
Hits: 5464

Kisah ini merupakan kisah tauladan, sangat inspiratif dan mendidik.  Kami mengutipnya dari akun facebook milik Ukhti Jeanny Dive, semoga bermanfaat.
Bismillaahir rohmanir rohiim.  Assalamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuh.
Saudara-saudariku tercinta yang dirahmati oleh Allah ta’ala…
Sesungguhnya seluruh makhluk ciptaan Allah ta’ala itu, pasti akan dihimpun kembali oleh Allah pada ‘yaumul qiyamah’ nanti. Binatang, tumbuh-tumbuhan, hingga makhluk ghaib yang tidak tertangkap oleh indera kita sekali pun, juga merupakan makhluk-Nya yang berkaum-kaum dan umat sebagaimana kita selaku manusia. Untuk itu marilah kita saksikan firman Allah ta’ala yang menyebutkan perihal ini :
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Allah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam {6}:38).
Oleh karena mereka juga umat seperti kita, maka (semisal) binatang, tentu di antara mereka juga terdapat naluri rasa kasih dan sayang, serta saling mencintai di antara sesama jenis atau kaumnya. Begitu juga sebaliknya, bisa jadi mereka saling membenci bahkan saling membunuh! :’( Maka sebagai makhluk (sejenis) yang bersaudara, tentu saja kita ingin mengetahui “kesamaan” kita dengan binatang, dalam hal peranan cinta dan kasih sayang di antaranya.
Untuk itu duhai saudara-saudariku tersayang, saksikanlah adegan-adegan gambar berikut ini…

 

Tampak seekor burung betina terseok-seok di sebuah jalan raya. Bisa jadi ia sakit, sehingga tidak mampu mengepakkan sayapnya untuk terbang. “Ooh… kemanakah engkau mencari makanan wahai suamiku..” ucapnya lirih ~~~
“Istriku, maafkan aku telah membuatmu lama menungguku. Sekarang makanlah ini dulu, semoga dapat menguatkanmu, dan kamu dapat terbang agar kita segera pulang..” ajak sang suami kepada istrinya, dan berusaha menyuapi makanan yang di bawanya. Namun kondisi sang istri kian melemah, semakin lemah, lalu terbaring…
“Wahai istriku, mengapa engkau tak memakan makanan yang aku suapi? Dan mengapa pula engkau tidur di jalanan ini? Ayolah istriku, mari kita pulang…” Sang suami pun berusaha mengangkat tubuh istrinya yang sudah terkulai dan tidak bergerak lagi….
Mendapati istrinya yang sudah tidak bergerak dan terbujur kaku, barulah sang suami menyadari bahwa istrinya… telah mati!  “Istriku… bangunlah, bangunlah sayang… Jangan engkau tinggalkan aku seperti ini…” jerit sang suami…
“Yaa Allaah… hidupkanlah kembali istriku yaa Allah, hidupkanlah kembali yaa Allah… huu..huuu…” ratap sang suami memohon kepada Rabb-nya.
Namun akhirnya suami burung itu menyadari, bahwa pertemuan, jodoh, rezeki, dan maut merupakan kehendak dan ketentuan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Maka sang suami pun akhirnya pasrah dan berdoa… “Yaa Allah, bila ini sudah menjadi ketentuanmu, maka aku ikhlas. Ampunilah kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan oleh istriku, dan tempatkanlah ia di sisi-Mu yang terbaik. Yaa Allah, bila engkau mengizinkannya, pertemukan dan satukanlah kami kembali di Jannah-Mu. Sungguh aku mencintainya karena-Mu yaa Allah, maka dengarkanlah permohonanku ini. Inna lillaahi wa inna illaaihi rooji’uun…”
Wahai saudara-saudariku yang semestinya saling mencintai karena Allah…
Tidakkah engkau merasa malu ketika mendapati keberadaan suatu umat, dimana mereka sesungguhnya tidak memiliki akal, namun hanya dengan menggunakan nalurinya saja, mereka mampu bersaudara dan saling mencintai di antaranya…!?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (dienul) Allah, janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran {3}:103).
Wahai hamba Allah yang semestinya bersaudara, hentikanlah permusuhan sesamamu. Jadikanlah perbedaan dan khilafiyah itu,sebagai rahmat yang memang ditakdirkan oleh Allah ta’ala untuk kita. Maka yakinlah wahai saudara-saudariku tersayang, bahwa Ukhuwah Islamiyah dan rapatnya barisan umat, merupakan KEMENANGAN Dien Islam yang sesungguhnya.
Yaa Allah, saksikanlah… ^_^,
Billaahi taufik wal hidayah,
Wassalamu’alaykum wr.wb. 

www.arrahmah.com

Gegabah berdoa bisa berdosa! (mengkritisi keshahihan doa khusus Sya'ban dan Ramadhan)

Saif Al Battar
Senin, 18 Juli 2011 22:13:47
Hits: 3348

Sejak awal bulan Rajab, kita biasa mendengar para ustadz mengajarkan dari mimbar-mimbar pengajian doa yang katanya biasa dibaca oleh Nabi Muhammad SAW di bulan tersebut. Doanya berbunyi:
( اَلَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ )

“Ya Allah, limpahkanlah berkah kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan!”
Di bulan Sya’ban ini, doa tersebut semakin sering diajarkan dalam berbagai majlis taklim dan khutbah Jum’at. Di benak para pendengar ceramah dan khutbah Jum’at akhirnya tertanam sebuah keyakinan bahwa doa tersebut benar-benar berasal dari Nabi SAW, biasa diucapkan oleh beliau, dan tidak afdhal jika kita tidak membacanya sebelum datangnya bulan suci Ramadhan.
Oleh: Muhib Al Majdi / Arrahmah.com

Sebagai seorang muslim, tentu berdoa adalah bagian dari ibadah yang senantiasa kita lakukan, terlebih pada waktu-waktu, kesempatan-kesempatan, dan tempat-tempat yang mustajabud da’wah. Namun berdoa juga memiliki berbagai syarat, sunah, dan adab yang selayaknya kita jaga. Di antaranya adalah membiasakan diri membaca doa-doa yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW dalam hadits-hadits yang shahih.
Selain itu, kita tidak boleh gegabah meyakini atau mengamalkan sembarang doa dengan mengklaim doa tersebut berasal dari ajaran Nabi SAW, apalagi rutin beliau amalkan.
Setidaknya ada tiga alasan untuk berhati-hati dalam berdoa;

Pertama, doa adalah ibadah dan sebaik-baik cara ibadah (termasuk cara dan lafal doa) adalah apa yang telah diajarkan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Rasulullah SAW dalam hadits shahih.

Kedua, doa-doa dalam Al-Qur’an dan hadits shahih adalah jawami’ul kalim, yaitu perkataan dan kalimat-kalimat yang ringkas namun sudah mencakup semua kebaikan dunia dan akhirat yang dibutuhkan oleh manusia. Sementara doa-doa gubahan manusia biasa (baik gelarnya ulama, syaikh, habib, ustadz, tuan guru, teungku, dst) bisa jadi isinya baik, namun tidak memenuhi kriteria jawami’ul kalim.

Ketiga, mengklaim doa-doa tertentu sebagai doa yang berasal dari Rasulullah SAW atau biasa beliau baca, padahal sebenarnya bukan berasal dari beliau SAW, dikhawatirkan termasuk dalam kategori berdusta atas nama Rasulullah SAW. Minimal bisa disebut tidak berhati-hati dalam meriwayatkan hadits alias meriwayatkan hadits tanpa memiliki pengetahuan yang cukup atas keshahihan atau kedha’ifan hadits tersebut.
Tidak diragukan lagi, gegabah dalam meriwayatkan hadits dha’if seringkali menjadi pintu gerbang terjadinya berbagai bid’ah dalam beragama. Oleh karenanya, pada sahabat dan tabi’in sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadits. Imam Muslim dalam muqaddimah Shahih Muslim meriwayatkan beberapa hadits dan perkataan para ulama salaf tentang wajibnya berhati-hati dalam meriwayatkan hadits dan besarnya dosa orang yang tidak berhati-hati dalam meriwayatkan hadits.
Kembali kepada doa yang diklaim oleh banyak pihak sebagai doa yang ma’tsur (berasal dari Nabi Muhammad SAW) di atas, bagaimana status hadits tersebut? Untuk menjawabnya, berikut ini kita sampaikan jawaban Syaikh Sulaiman bin Nashir al-Ulwan, seorang ulama besar hadits di Arab Saudi yang hafal kutub tis’ah.  

Pertanyaan:
Fadhilah syaikh Sulaiman bin Nashir al-Ulwan hafizhahullah Ta’ala, bagaimana pendapat para ulama tentang hadits “Ya Allah, limpahkanlah berkah kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan”?

Jawaban Syaikh Sulaiman bin Nashir al-Ulwan:
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim
Hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam musnadnya (1/259) dan Al-Bazzar (Kasyful Astar no. 616) dari jalur Zaidah bin Abi ar-Ruqad dari Ziad an-Numairi dari Anas bin Malik R.A
عن أنس بن مالك قال كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل رجب قال ( اَلَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ ) .
Dari Anas bin Malik RA. berkata: Jika telah masuk bulan Rajab, Nabi SAW membaca doa: “Ya Allah, limpahkanlah berkah kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan!”

Dalam sanad hadits ini terdapat seorang perawi bernama Zaidah bin Abi ar-Ruqad, seorang perawi yang haditsnya tidak shahih.
Tentang status perawi ini, imam Al-Bukhari berkata: Ia seorang munkarul hadits (haditsnya sangat lemah).

Dalam kitab Adh-Dhu’afa’ (para perawi hadits yang lemah), Imam An-Nasai mengatakan: Ia adalah seorang munkarul hadits.
Imam Abu Daud berkata: Aku tidak mengenal haditsnya.
Imam Ibnu Hibban berkata: Ia meriwayatkan hadits-hadits yang munkar (sangat lemah) dari para tokoh yang terkenal. Haditsnya tidak boleh dijadikan hujjah (dalil landasan beramal) dan tidak boleh ditulis kecuali untuk i’tibar (dikomparasikan dengan hadits riwayat para perawi yang lain. Jika riwayatnya sesuai dengan riwayat para perawi yang tsiqah, maka haditsnya boleh ditulis. Jika riwayatnya menyelisihi riwayat para perawi yang tsiqah, maka riwayatnya tertolak-edt)

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali menyebutkan hadits ini dalam kitabnya, Lathaiful Ma’arif hlm. 234 dan mengomentarinya: Hadits ini lemah.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya, Tabyinul ‘Ajab bimaa Warada fi Fadhli Rajab hlm. 18 menyebutkan hadits ini lemah karena perawi Zaidah yang statusnya munkarul hadits bersendirian dalam meriwayatkan hadits ini (tidak ada perawi lain yang meriwayatkannya dari jalur lain).
Tidak ada hadits shahih yang mengkhususkan bulan Rajab dengan amalan ibadah tertentu, baik berupa doa, puasa, sedekah, maupun umrah menurut pendapat yang benar. Karena sesungguhnya Nabi SAW melaksanakan umrah pada bulan Dzulqa’dah sebagaimana dijelaskan oleh hadits Anas bin Malik dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.   
Sebagian orang menyangka bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 1 Rajab. Ini pendapat yang keliru.

Sebagian lainnya menyangka bahwa Nabi Muhammad SAW diisra’kan pada malam 27 Rajab. Tidak ada satu riwayat pun yang shahih tentang hal itu (bahwa isra’ dan mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab-edt).
(Pendapat yang menyatakan peristiwa isra’ dan mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun 10 kenabian adalah keliru, karena isra’ dan mi’raj terjadi setelah wafatnya Khadijah, sementara Khadijah meninggal pada bulan Ramadhan tahun 10 kenabian, bukan pada bulan Rajab. Terdapat beberapa pendapat lain mengenai waktu terjadinya isra’ dan mi’raj, namun tidak terdapat satu riwayat shahih pun yang menegaskan secara pasti waktunya. Menurut syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri dalam Ar-Rahiq al-Makhtum, alur cerita surat Al-Isra’ mengindikasikan bahwa isra’ dan mi’raj terjadi pada tahun-tahun akhir sekali sebelum peristiwa hijrah ke Madinah–edt) Wallahu a’lam.

Sulaiman bin Nashir al-Ulwan
14 Rajab 1421 H

Walhasil, kita dianjurkan untuk banyak beramal shalih dan berdoa di bulan Sya’ban ini. Namun meyakini secara khusus bahwa doa di atas adalah doa yang berasal dari Rasulullah SAW dan biasa beliau baca di bulan Rajab serta Sya’ban adalah keyakinan yang keliru karena tidak didukung oleh dalil yang shahih.
Lantas doa apa yang selayaknya kita sering baca di bulan kelalaian ini? Silahkan membuka buku-buku yang mengajarkan doa-doa dari Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih, niscaya Anda akan menemukan begitu banyak doa jawami’ul kalim yang selayaknya Anda baca.
Buku-buku ringkas seperti Hishnul Muslim dan Ad-Du’a wa ar-Ruqa (DR. Sa’id bin Ali Al-Qahthani), atau buku-buku tebal seperti Al-Adzkar An-Nawawiyah (Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i) bisa menjadi buku pegangan Anda. Buku-buku tersebut telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh banyak penerbit Islam di tanah air dengan beragam judul. Tentu masih banyak buku-buku lain yang mengajarkan doa-doa dari Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih.
Selamat belajar dan semoga Allah SWT membimbing kita untuk mampu berdzikir, berdoa, bersyukur dan beribadah kepada-Nya sesuai tuntunan yang diajarkan oleh Rasul-Nya SAW. Amien yaa Rabb al-‘alamin.

Wallahu A’lam bish showab..
(Arrahmah.Com)

Hadiah Pernikahan ku


Pada umumnya, penganten baru menyebut hadiah pernikahan mereka adalah si buah hati, hee,,, saya belum. Hadiah pernikahan saya adalah rejeky dari Allah berupa pekerjaan. Iya, dari sekian perjuangan mencari pekerjaan sana sini, Alhamdulillah, dikabulkan juga pada waktunya. 

Saya tidak pernah menyangka akan menjadi seorang pegawai pemerintah, karena menurut kebanyakan orang, adalah hal yg mustahil untuk bisa lolos dari penerimaan PNS. Kenapa mustahil ? Kenapa harus ada ini dan itu dulu ? Kan menurut mereka. Tp pada saat itu saya memang tidak terlalu berambisi, try, try and try again, apapun jeis profesinya, yg penting saya coba lamar sana sini. Toh yg aku harapkan adalah uang. Karena filosofi yg mengatakan "Bukan kita yg mencari pekerjaan, tp pekerjaan yg mencari kita" itu hanyalah bagi orang2 yg memang sdh mempunyai modal skill yg mantep. Saya tau diri dunk, baru jg lulus kuliah, skill apa ??? Ada juga skill modal nekad, hehee. 

Iya aku memang termasuk nekat, belom juga lulus kuliah sudah berani lamar2 sana sini, udah tau di pengumuman tertulis hanya menerima lulusan S1, tetep aja masukin. Yaaa minimal udah ngerasain yg namanya di wawancara, di tanya ini itu, dan masuk kantor ini dan itu, hee. Akhirnya ada jg yg nerima kok, blom lulus jg. Yg penting dapet duit, hhahahha... ^_____^

Setahun bekerja di swasta, sembari menunggu kelulusan, aku pun ga putus2 nyari lowongan, kalo ada yg lebih baik , why not ? ya ga . Nyari jg ga tanggung2, BUMN dan CPNS. hee,,, ya ga ada salahnya toh, iseng2 berhadiah, siapa tau ada yg nyantol satu. Ga ada ruginya jg nyoba sana sini, modal internet doank, lamar via email. Menikmati kemudahan teknologi jaman sekarang gt loh. Ngapain jg nyari yg ribet. 

Nah, pada suatu saat suamiku (waktu tu masih pacar hee) ngasih tau info, ada penerimaan CPNS, ya kita coba aja. Pokoknya ga ada ruginya kok nyoba. Mau kata orang2 ini lah, itu lah, yg penting nyoba, jebol Alhmd, ga jebol jg gpp. Gt aja. Biar ga terbeban. Saat itu jg berbarengan dengan pra nikah ku. Ya alamat baik lah, semua tergantuang niat jg kali, Allah SWT juga Maha tau apa yg terbaik bagi hambanya. Pas sudah mantep tanggal pernikahan, keluar jg lah hasil tes kerja. Alhamdulilaahhh,,,, semoga berkah. 


Waktu itu aku ga tw kerja nya dimana, bagian apa, di dinas mana. Yang penting ada formasi jurusan ku Psikologi. Sesuai dengan syarat2 lamaran. MMhh,,, setelah kumpul2 sana sini dg lulusan lain, akhirnya datanglah hari penempatan kita. Penasaran sih, dimana yah ? Mulai ada kecemasan, takut di tempatkan dimanaaaaaaaaaaa gt. Eh, pas terima berkas, tertulis lah Dinas Satuan Polisi Pamong Praja. Whattttt ??? Satpol PP ??? Kok bisa ?? Psikologi di Satpol PP ?? Loe kan cewek ??? komentar orang2 sekitar ku waktu itu. Aku yg ga tau apa2 ya manggut2 ajah, peduli amat mo Dinas mana jg ah, yg penting gw lulus, dlm hati ku bicara. 

Tapi setelah pulang, aku baru bertanya2, satpol PP itu apa yah? Kerjaanya apa ? Ngusir PKL ??? Emang gt ya ??? itulah yg ada di pikiran ku, sama halnya yg ada di pikiran kebanyakan orang. Kenapa ya rata2 orang itu berasumsi Satpol itu ngusir PKL ?? hahahha karena mgkin itu yg mereka lihat keseringan. Yang namanya Dinas Pemerintah apapun ya butuh tenaga lain lah, masa tukang usir PKL ajah harus S1 ???  Dan benar, setiap Dinas itu ada bagian2 tertentu, ada TU nya , ada Keuangan, kepegawaian, Program dan Operasional nya jg. Maklum, aku kan masih buta akan hal2 tentang pemerintahan, jd yaaa baru tau saat  itu deh. 

Di kantor ku emang jumlah wanitanya lebih sedikit dari pada laki2nya, mungkin sesuai pekerjaan juga. Lebih membutuhkan tenaga lapangan yang banyak,  nah pegawai lapangan tsb pastinya punya urusan administrasi jg. Kebanyakan wanita ada di staff, bagian ngurus ini dan itu. Sama halnya dengan Dinas lain, ada yg di staff kantor, ada yg di lapangan. 


Walaupun wanitanya minoritas, tetep saja yg namanya dunia kerja dimana2 sama sih, ada ini dan ada itu. Yaaah sudah nasib kalo diospek mental. Namanya juga junior. Kalo ngomongin masalah dunia kerja wuihhhhhhhhhh complicated dan seabrek2. Sangat berwarna. bagaimana anda menikmatinya saja. Saya pun selalu berusaha menikmatinya, setiap hari, setiap saat , setiap apapun yg terjadi pada ku, ya harus dinikmati. Namanya juga kerja, ada yg begini ada yg begitu, padahal sama2 cari duit , heee.

Yang paling terpenting, saya mensyukuri hadiah pernikahan ini dari Allah SWT.  Alhamd dengan bekerja aku bisa bayar ini dan itu. Jadi inget janji Allah SWY, menikahlah, maka rejeky mu akan berlipatganda. Ammiinn.

20 Cara Membahagiakan Suami Anda

20 Cara Membahagiakan Suami Anda

Prince of Jihad
Rabu, 8 Juli 2009 08:51:55
Hits: 9246
Tidak lengkap rasanya jika ada 20 cara membahagiakan istri Anda, tidak ada 20 cara membahagiakan suami Anda. Berikut masih dalam buku yang sama, “Nasihat Indah Untuk Suami Istri”, karya Syekh Umar Bakri Muhammad, bagaimana para istri memikat suami mereka. Semoga bermanfaat!
1.Anda adalah sekuntum mawar yang sedang bersinar di rumah Anda. Buatlah disaat suami Anda  masuk ke rumah, dia merasa bahwa kecantikan dan keharuman mawar tersebut, tidak bukan dan tidak lain hanyalah untuknya seorang.
2.Bagaimana caranya agar suami Anda itu bisa merasa damai dan nyaman, baik dengan perbuatan ataupun dengan kata-kata ? Hal itulah yang secara terus menerus Anda selalu usahakan untuk suami Anda. Untuk kesempurnaannya, lakukan itu dengan sepenuh jiwa.
3.Sopan dan penuh perhatianlah Anda ketika berbincang-bincang  dan berdiskusi, jauhkanlah perdebatan dan sikap keras kepala untuk mengemukakan pendapat Anda.
4.Pahami  kebenaran dan keindahan prinsip-prinsip Islam di balik kelebihan sang suami terhadap Anda selaku istri, yang memang terkait dengan kodrat seorang wanita, dan janganlah hal ini dianggap sebagai sesuatu yang dzolim (penindasan).
5.Lembutkanlah suara Anda ketika berbicara dengan sang suami dan pastikan suara Anda tidak meninggi pada saat dia bersama Anda.
6.Pastikan Anda bangun pada malam hari untuk melakukan sholat malam secara rutin, hal ini akan membawa kecerahan dan kebahagiaan pada perkawinan Anda, sungguh mengingat Allah SWT akan membawa ketenangan pada hati Anda.
7.Bersikaplah diam ketika suami Anda sedang marah dan jangan tidur kecuali dia mengijinkannya.
8.Berdirilah dekat suami Anda ketika dia sedang memakai baju dan sepatunya.
9.Buatlah suami Anda merasa bahwa Anda menginginkan sang suami untuk mengenakan baju yang Anda pilih buat dia, pilihlah pakaian itu oleh Anda sendiri.
10.Anda harus sensitif dan memahami kebutuhan suami Anda, untuk menjadikan pernikahan Anda menjadi yang terbaik tanpa menghabiskan waktu Anda.
11.Ketika ada perselisihan pendapat, hendaknya Anda tidak menunggu agar sang suami meminta ma’af kepada Anda (jangan jadikan hal ini sebagai prioritas utama harapan Anda) kecuali kalau suami Anda secara sadar mengakuinya.
12.Rawatlah penampilan dan pakaian suami Anda, biarpun kelihatannya suami Anda malas untuk merawat dan memakainya, tapi yakinlah bahwa dia akan menyukainya sebagaimana teman-temannya juga akan menyukainya. 

13.Hendaknya Anda tidak selalu mengandalkan suami Anda untuk berkeinginan melakukan hubungan badan,  sekali-kali Anda mulailah lebih dulu, tentu pada saat  yang tepat.
14.Di malam hari, jadilah seperti pengantin baru buat suami Anda, janganlah Anda beranjak tidur lebih dulu dari sang suami, kecuali kalau dirasa sangat perlu.
15.Janganlah menunggu atau mengharapkan balasan dari semua perbuatan dan kebiasaan baik Anda,  banyak suami karena kesibukan kerjanya, gampang melupakan untuk melakukan hal tersebut,  atau secara tidak sengaja lupa untuk menyampaikan penghargaan yang semestinya kepada Anda.
16.Hendaknya berbuat sesuai dengan keadaan dan kemampuan keuangan yang ada, dan jangan meminta sesuatu yang berlebihan dan mahal.
17.Ketika suami Anda baru pulang dari perjalanan yang lama ataupun bepergian dari tempat yang jauh, sambutlah dia dengan wajah yang ceria dan tunjukkanlah bahwa Anda sangat merindukan kedatangannya.
18.Ingatlah selalu bahwa keberadaan sang suami adalah salah satu sarana mendekatkan diri Anda kepada Allah SWT.
19.Pastikan Anda untuk selalu memperbaharui dan merubah bentuk penampilan Anda, sebagai tanda dan ungkapan  kasih Anda menyambut suami tercinta.
20.Ketika sang suami meminta sesuatu untuk melakukan hal-hal tertentu, maka pastikan Anda melakukannya dengan sigap dan sepenuh hati,  jangan sampai Anda merasa enggan dan lamban. 

Source: Almuhajirun
www.arrahmah.com

Karakteristik Isteri Shalihah


Prince of Jihad
Ahad, 23 Maret 2008 11:07:00
Hits: 3829
Oleh Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman

Wanita Shalihah (isteri shalihah) merupakan sebaik-baik dan semulia-mulia gelar yang diberikan kepada wanita kekasih Allah. Titel atau gelar itu bukan sekadar nama dan kebanggaan, tetapi dia adalah buah dari satu perjuangan panjang dalam kehidupan seorang wanita. Masyarakat Muslim diingatkan, supaya waspada terhadap khadra’uddiman, yaitu wanita cantik yang tumbuh dewasa di tempat yang buruk.
BANYAK wanita mendambakan titel itu, tetapi sangat sedikit yang sampai kepada tujuan yang dirindukan. Sebab, perjalanan panjang yang harus ditempuh oleh seorang wanita meng-haruskannya melalui jalan yang terjal, berkelok, ber-batu, naik bukit dan turun gunung, penuh onak dan duri. Kenanglah sejenak perjalanan hidup para pemimpin wanita ahli sur-ga, yaitu sebaik-baik wa-nita sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut ini.
“Sebaik-baik wanita ialah Maryam binti Imran dan sebaik-baik wanita ialah Khadijah binti Khuwailid.” (HR. Bukhari Muslim).  Dari Abu Musa ra. berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Lelaki yang sempurna ba-nyak, tetapi tidak demikian halnya bagi wanita kecuali Asiah istri Fir’aun dan Mar-yam binti Imran. Dan sesung-guhnya keutamaan Aisyah atas wanita lainnya seperti ke-utamaan tsarid (lauk yang berminyak) atas makanan lainnya.” (HR. Bukhari).  Nabi Saw bersabda: “Fati-mah adalah pemimpin wa-nita ahli surga”. (HR. Bukhari)
Kesemua wanita yang disebut di dalam hadits-hadits di atas, yang diberi gelar sebagai sebaik-baik wanita ahli surga (Mar-yam, Asiah, Khadijah, Aisyah dan Fatimah) ada-lah wanita-wanita yang perjalanan hidupnya pe-nuh dengan ujian dan tan-tangan. Mereka ditimpa banyak musibah dan bala bencana, baik dalam urusan keluarga, masya-rakat dan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Na-mun mereka tidak ber-geming dari keimanan dan ketaatan kepada Allah Swt.

Apakah ciri dan karakter yang dimiliki da-lam menjalankan ke-hidupan sehari-hari, se-hingga dengan tegar ber-tahan dari segala amuk duniawi, dan mendapat-kan gelar mulia se-bagai wanita/istri shalihah? Se-cara umum dijelaskan di dalam al-Qur’an, Allah Swt berfirman:|
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wa-nita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[ ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (Qs. An Nisaa’ 4: 34)
 Inilah ayat yang me-nerangkan secara terpe-rinci tentang ihwal kaum wanita dalam ke-hidupan rumah tangga yang berada di bawah ke-pemimpinan kaum pria. Disebutkan bahwa ada dua jenis wa-nita: yang shalihah dan yang tidak shalihah. Lalu ciri shalihah antara lain adalah taat, yaitu taat ke-pada Allah Swt, kepada Rasul Nya dan taat kepada suami. Selain itu dia betah tinggal di rumah, bersikap ma’ruf kepada suami dan menjaga kehormatan diri di saat suaminya tidak ada di rumah.
Ats-Tsauri dan Qata-dah mengatakan: Arti menjaga kehormatan diri di saat suami tidak ada di rumah adalah menjaga segala sesuatu yang mesti dipelihara, baik berkenaan dengan kehormatan diri maupun harta. 

Sementara itu Ibnu Jarir dan al-Baihaqi meriwayatkan ha-dits dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Nabi Saw bersabda:
“Sebaik-baik wanita adalah yang menawan hati-mu bila engkau pandang, taat manakala engkau perintah, dan menjaga hartamu serta memelihara kehormatan diri-nya ketika engkau tidak ada di rumah.” Kemudian Rasulullah Saw. membaca ayat tersebut di atas. (Qs. An Nisaa’ 4: 34).
Syeikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa yang dimaksud dengan menjaga kehormatan diri di sini adalah menutup apa yang dapat membuat malu ketika diperlihatkan atau diungkapkan. Artinya, menjaga segala sesuatu yang secara khusus berke-naan dengan rahasia suami istri, serta tidak menceritakan rahasia su-aminya kepada siapa-pun kecuali kepada orang yang benar-benar dipercaya ka-rena ingin mencari solusi keruwetan rumah tangga.
Secara syar’i, yang juga bisa dikategorikan da-lam hal ini adalah keha-rusan merahasiakan se-gala sesuatu yang berkait-an dengan hubungan intim suami istri, termasuk di da-lamnya menceritakan hal-hal yang tidak senonoh. Jangan seperti khadrau’ud-diman, seperti yang sering ditayangkan infotainment tv, mengumbar segala au-rat keluarga sehingga o-rang jijik mendengarnya.
Apatah lagi bila sam-pai ke bentuk-bentuk peri-laku yang mereka laksana-kan sebagai pasangan sua-mi isteri yang tidak layak didengar oleh selain me-reka. Selain itu juga dapat difahami bahwa ungkapan yang disebut oleh al-Qur-’an di atas, merupakan salah satu ungkapan yang memiliki arti kiasan yang amat mendalam: meng-hentak kaum wanita yang keras hati, namun bisa di-fahami rahasianya oleh mereka yang berhati lembut.
Kaum wanita me-mang memiliki naluri yang demikian lembut, dimana anda sekalian bisa mene-robos hati mereka hanya dengan menyentuh ujung jarinya saja. Jantung me-reka memiliki nadi-nadi peka yang segera memom-pakan darah ke raut wajah mereka manakala mene-rima rangsangan.
Maka tidak dibenar-kan menghubungkan lang-sung kalimat hifzhul ghaib (menjaga harta dan kehor-matan diri) dengan kalimat bima hafizhallah (sebagai-mana Allah menjaga diri-nya). Sebab perpindahan yang demikian drastis dari penuturan rahasia diri yang tersembunyi ke arah penuturan penjagaan Allah yang demikian jelas memalingkan seseorang untuk berfikir secara ber-kepanjangan tentang hal-hal yang berada di balik tabir-tabir rahasia pribadi suami istri. Yakni, hal-hal yang tersembunyi dan rahasia, untuk dialihkan pada pengawasan Allah Azza wajalla.
Penghormatan yang diberikan kepada kaum wanita melalui kesaksian Allah tersebut di atas, di-maksudkan agar mereka tetap terjaga dari jamahan tangan-tangan kotor, pan-dangan mata jahil, atau pergunjingan, di saat sua-mi mereka tidak berada di rumah, melalui bujukan, rayuan berupa lembaran-lembaran uang, mobil mewah, rumah indah atau beberapa kerat roti.

adi, wanita-wanita shalihah ialah wanita yang menjaga harta dan kehor-matan dirinya ketika su-aminya tidak di rumah, sebagaimana Allah telah menjaga mereka. Itulah yang menjadi sifat shalihah kepada mereka. Sebab se-orang wanita yang sha-lihah akan selalu men-dapat pengawasan dari Allah Swt, dan ketakwaan yang mereka miliki me-nyebabkan mereka bisa menjadi wanita-wanita yang terpelihara dari sifat khianat dan mampu men-jaga amanat.

Oleh karena itulah yang dimaksud dengan Wanita Shalihah dalam ayat di atas adalah mereka yang selalu taat kepada Allah Swt, Rasul Nya, suaminya dan tidak mem-perturutkan hawa nafsu-nya dalam hidup harian-nya. Apabila dikaitkan arti ayat yang disebutkan di atas tepat sekali untuk menggambarkan ihwal kaum wanita masa kini yang senang membeberkan rahasia-rahasia rumah tangga sendiri, atau rumah tangga orang lain (gosip wanita sinetron) dan tidak bisa menjaga harta dan kehormatan dirinya mana-kala suami mereka tidak berada di rumah bukanlah termasuk dalam koridor wanita shalihah.
Jangan seperti khad-rau’uddiman, seperti yang sering ditayangkan infotai-ment tv, mengumbar segala aurat keluarga sehingga orang jijik mendengarnya. Jika diamati dengan seksa-ma keterangan diatas, ma-ka dapat disimpulkan bah-wa isteri yang shalihah mempunyai karakter se-bagai berikut:



1. Menaati  Allah dan Rasul Nya

Dengan ketaatannya itulah sebagai aset terbesar baginya untuk meraih ganjaran tertinggi sebagai buah dari ilmu dan iman-nya. Yaitu surga yang pe-nuh dengan kenikmatan, dia kekal didalamnya se-lama-lamanya. Allah Swt. berfirman:|
(Hukum-hukum ter-sebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang-siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah me-masukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (Qs. An Nisaa’, 4: 13)
 Firman Allah lagi: “Dan barangsiapa yang men-taati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sa-ma dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (Qs. An Nisaa’, 4: 69)
 Abu Hurairah ra ber-kata, Rasulullah Saw ber-sabda: “Semua ummatku akan masuk surga kecuali yang enggan (tidak mau). Pa-ra sahabat bertanya: Siapa-kah yang enggan itu wahai Rasulullah? Beliau men-jawab: Barang siapa yang ta’at kepadaku (mengikuti Sunnahku), dialah yang akan masuk surga, dan barang siapa yang mendurhakaiku, maka dialah yang yang enggan masuk surga.” (HR Bukhari)

 Maka demikian pula seorang wanita atau isteri, dia akan masuk surga de-ngan menaati Allah dan Rasul-Nya dengan se-benar-benarnya.



2. Menaati Suami

Ketaatan kepada su-aminya merupakan pin-tu keselamatan baginya un-tuk meraih kenikmatan yang kekal dan abadi di surga. Rasulullah Saw bersabda:

“Jika seorang isteri itu telah menunaikan shalat lima waktu, dan shaum (puasa) di bulan Ramadhan, dan men-jaga kemaluannya dari yang haram serta taat kepada suaminya, maka akan di-persilakan: masuklah ke surga dari pintu mana saja kamu suka.” (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwasa-nya Asma datang kepada Nabi dan berkata: Sesung-guhnya aku adalah utusan dari kaum wanita Muslim, semua mereka berkata dan berpendapat sebagaimana aku Wahai Rasulullah, se-sungguhnya Allah telah mengutusmu kepada laki-laki dan wanita, kami telah beriman kepadamu dan mengikutimu, (namun) ka-mi kaum wanita merasa dibatasi dan dibelenggu. Padahal kamilah yang me-nunggu rumah mereka, tempat menyalurkan nafsu mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, sedang mereka dilebihkan dengan sholat berjamaah, menyaksikan jenazah dan berjihad di jalan Allah.

Dan apabila mereka ke luar berjihad, kamilah yang menjaga harta me-reka dan kamilah yang me-melihara anak-anak me-reka, maka apakah kami tidak mendapatkan bagian pahala mereka wahai Rasulullah? Maka ber-palinglah Rasulullah ke-pada para sahabatnya dan bertanya: Apakah tadi ka-mu sudah mendengar pertanyaan sebaik itu dari seorang perempuan ten-tang agamanya? Mereka menjawab: Ya, Demi Allah wahai Rasulullah, kemu-dian beliau bersabda: Pergilah engkau wahai Asma dan beritahukanlah kepada wanita-wanita yang mengutusmu bahwa layanan baik salah seorang kamu kepada suaminya, meminta keridhaannya dan menuruti kemauannya menyamai (pahala) amal-an laki-laki yang engkau sebutkan tadi. Maka Asma pun pergi sambil bertahlil dan bertakbir karena gem-biranya dengan apa yang diucapkan Rasulullah ke-padanya. (Al Istii’aab, Ibnu ‘Abd al Bar)

Dari Ibnu Abbas ra ia berkata, wakil wanita ber-kata:“Wahai Rasulullah, saya wakil dari kaum wanita untuk berjumpa denganmu. Sesungguhnya jihad hanya diwajibkan atas kaum laki-laki saja, sekiranya mereka menang mereka memperoleh pahala dan sekiranya mereka terbunuh, maka mereka senantiasa hidup dan diberi rizki di sisi Rabb mereka. Sedangkan kami golongan wanita menjalankan tugas (berkhidmat) untuk mereka, maka adakah bagian kami dari yang tersebut? Maka Rasulullah menjawab, Sam-paikanlah kepada siapa saja dari kaum wanita yang eng-kau temui, bahwa taat kepada suami dan mengakui hak sua-mi adalah menyamai yang demikian itu, dan amat sedikitlah di antara kamu yang mampu melaksana-kannya.” (HR al Bazzar)

 
3. Melayani Suami


Sebagian isteri sangat taat kepada suaminya, tapi kurang pandai melayani suami dengan sebaik-baik-nya. Maka jika taat kepada suami dan pandai me-layaninya, hal itu merupa-kan kemuliaan tersendiri yang mengangkat derajat-nya meraih keselamatan di dunia dan akhirat.

Ummu Salamah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Tiap-tiap isteri yang mati diridhai oleh suaminya, maka ia akan masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dari Abdullah bin Abi Aufa ia berkata, Mu’adz di-utus ke Yaman atau Syam dan dia melihat orang-orang Nashrani bersujud kepada pembesar-pem-besar dan kepada pendeta-pendetanya. Maka beliau berkata dalam hatinya sesungguhnya Rasulullah lebih layak untuk di-agungkan (daripada me-reka). Maka tatkala ia da-tang kepada Rasulullah ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melihat orang-orang Nashrani bers-ujud kepada pembesar-pem-besar dan kepada pendeta-pendetanya, dan aku berkata dalam hatiku sesungguhnya engkaulah yang lebih layak untuk diagungkan (daripada mereka) lalu beliau bersabda: Andaikata aku boleh meme-rintahkan seseorang bersujud kepada seseorang, maka sung-guh akan kuperintahkan isteri bersujud kepada suami-nya dan seorang isteri belum dikatakan menunaikan kewajibannya terhadap Allah sehingga menunaikan ke-wajibannya terhadap suami seluruhnya, sehingga andai-kan (suaminya) memerlu-kannya di atas kendaraan, sungguh ia tidak boleh me-nolaknya. (HR Ahmad)
 
4. Menjaga  Kehormatan Diri

Ciri keempat inilah yang merupakan kunci dari keshalihan seorang isteri yang berada di bawah pengawasan suaminya yang shalih. Lelaki yang memiliki isteri dengan ka-rakteristik seperti ini ber-arti telah memiliki harta simpanan yang terbaik.
Dari Abu Umamah ra, dari Nabi Saw beliau ber-sabda: “Tidak ada yang paling bermanfaat bagi se-orang (lelaki) Mukmin se-su-dah bertaqwa kepada Allah daripada memiliki isteri yang shalihah, yaitu jika ia di-perintah ia taat, jika ia dipan-dang menye-nangkan hati, dan jika ia digilir ia tetap ber-buat baik, dan jika ia diting-galkan (suaminya) ia tetap menjaga suaminya dalam hal dirinya dan harta suaminya.” (HR Ibnu Majah)
Dari Ibn Abbas ra Rasulullah Saw bersabda: “Ada empat perkara siapa yang memilikinya berarti mendapat kebaikan di dunia dan akhirat, yaitu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir, tubuh yang bersabar ketika ditimpa bala bencana (musibah) dan isteri yang ti-dak menjerumuskan suami-nya dan merusakkan harta bendanya.” (HR Thabrani dengan isnad Jayyid).

Wanita paling baik ada-lah wanita (isteri) yang apabila engkau meman-dangnya menggembirakan-mu, apabila engkau menyu-ruhnya dia pun menaati, dan apabila engkau pergi dia juga memelihara dirinya dan menjaga hartamu. (HR Abu Dawud. Derajat hadits oleh al Hakim dinyatakan shahih).
Semoga para akhwat mampu memiliki karakter tersebut sehingga melayak-kannya mendapat pahala yang telah dijanjikan Allah Swt. Mereka menjadi par-tner dalam perjuangan fi sabilillah, dan menjadi pendamping setia dikala suka dan duka bersama suami yang dicintainya. Amien Ya Rabbal Alamin.
 
Niswah
http://www.arrahmah.com

Kekonyolan Semut vs Macan

Semut vs Macan ????

Asa ga pantes deh, tapi yang namanya perselisihan bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang bulu, mau bulu semut ato bulu macan kek, hajar. Yah, kalo di liat2 lagi, menimbang, mengingat dan memutuskan bahwa laga ini emang ga pantes, mulai dari berat badan yang jauh berbeda, ukuran tubuh hingga kekuasaan. Jelasss si macan terkenal berkuasa di hutan, si semut ? bukan siapa2 dia. Seekor binatang yg sangat kecil, tak berdaya bahkan kadang terinjak2 sengaja dan tak sengaja oleh makhluk lainnya. 


Emang dasar si Macan ga punya perasaan, emang, namanya juga dunia kebinatangan. Eh tp setauku Binatang  masih punya perasaan deh, kok beda yah ?? Yaaahh ga tau lah,,, so apa kah yg telah terjadi antara mereka ? Sepele sih,,,, ga ada yg aneh banget. 

Yang aneh itu justru prilaku mereka . Si semut yg kecil dan imut tiba2 di serang dari belakang. What ???? dari belakang ???? iyah, dari belakang. Macan menyerang semut dari belakang, hal  ini cukup memalukan.  Bukankah Macan itu besar dan berkuasa ? tapi memang itu lah yg terjadi, Macan mengaum sekenceng2nya agar banyak binatang yg mendengar dan berkumpul padanya, Macan mengaum makin kenceng, seperti kampanye yg sedang minta dukungan sana sini. Alhasil, para binatang yg mendengar raungan macan pun ikut memusuhi si Semut, aduh ,,, ini bener2 GA LUCU deh,,, !!!! Masa untuk melawan seekor semut aja si Macan harus minta dukungan sana sini ??? Bukankah macan hanya akan mempermalukan image Macan2 lainnya, hehehee,,,,,,

So, apakabarnya si Semut ??? Kabar Si semut ya bingung, hahahaha,,,, kata Macan yg lain (Macan baik), otomatis si Macan menunjukkan kekalahannya pada si Semut. kenapa harus berkoalisi sana sini. Kalo pun semut itu punya salah pada Macan, kenapa si Macan ga langsung menerkam si Semut itu sendiri ?????? Kenapa harus rame2 sampe se-hutan gempar, hahaha.  Wahh,, ini jadi pertanyaan besar bagi hewan2 yg BERFIKIR, bikin penasaran mereka sebenarnya apa yg terjadi antara mereka? kenapa si Macan seperti kehilangan ke-Macan-an nya pd si Semut ? Ada apa dg si Macan ???? 

Nah, disinilah tanda tanya besar. Ada asap, pasti ada api. Begitulah kata pepatah, kebanyakan manusia hanya mencari siapa yang salah siapa yg bener. Bukannya mencari kenapa ini terjadi ? apa sebabnya , dan bagaimana solusinya, itu yg terpenting. Karena penyelesaian masalah tidak bisa hanya dengan mencomot perkara sepotong2 gt. harus dari akar2 nya, baru bisa di tarik kesimpulan.... Dan manusia juga cenderung untuk cepat percaya dan terbawa suasana. Bukannya cek dan ricek dulu kek. Bahkan ada juga manusia yg bersifat seperti "kompor minyak", sudah tau basah oleh bensin, malah menyalakan api. 

Emang begitulah dunia kita, demi menyelamatkan nama baik (mending klo bener baik), rela harus menjatuhkan harga diri sendiri. memutarbalikkan fakta, cerita yang simpang siur, bahkan uang pun ikut andil dalam penyelamatan tsb. tanpa memikirkan saudara, teman bahkan anak skalipun. Naudzubillahimindzalik,,,,

So, bagaimana nasib Semut dan Macan ?????????
   
Mau jd manusia ato binatang ???????    -________-

Konyol memang,,,,,